Wednesday, February 23, 2011

Tuti dan Nia

Malam itu, Nia sedang tertidur di depan televisi sekitar pukul 23.00 wib di rumah saudara sepupunya. Jilbab lebarnya tetap tidak bisa menyembunyikan lekukan payudaranya yang besar. Sepasang mata sedari tadi memperhatikan besarnya payudara itu. Pemilik sepasang mata itu mendekat dan desahan nafasnya terdengar halus. Terus mendekat dan mencoba menyentuh tangannya ke gundukan dada montok milik Nia. Dengan hati-hati tangan itupun mulai meraba dengan lembut berkali-kali.
beha jilbab
Cara memakai jilbab
Nia tidak terbangun, sepertinya gadis cantik berjilbab lebar itu sangat letih sekali akibat perjalananannya tadi siang menuju rumah Tuti saudara sepupunya yang ternyata seorang aktivis berjilbab lebar juga. Karena mengetahui kondisi itu, Dada montok itu terus saja diraba halus berulang-ulang, bahkan sesekali diremas-remas sehingga puting payudara Nia menonjol mengeras. Sepertinya hasrat seksualnya mulai naik. Tapi tetap saja mata Nia masih terpejam. Sepasang tangan tidak berhenti sampai di situ, lalu dengan perlahan membuka sedikit ke atas jilbab putih yang dikenakan Nia sampai ke leher dan ternyata Nia menggunakan gamis panjang dengan resleting di depan dada hingga ke perut.
Tangan itu kemudian membuka resliting gamis Nia, sehingga tampaklah beha tipis berwarna krem dengan tampilan putting yang sudah menonjol keras. Putting itu disentuh, dijilat, kemudian beha itupun dilepas pengaitnya yang berada di depan. Terpampanglah dua bukit kembar yang putih menantang, terdapat rambut-rambut halus di sana, saking putihnya menampilkan warna kebiruan pembuluh darah Nia. Dengan putting areola yang berwarna merah jambu yang menonjol tanda rangsangan birahinya telah naik. Mungkin saat ini Nia sedang bermimpi. Semakin lama jilatan berubah menjadi hisapan dan nafas Nia sudah tidak beraturan lagi. Desahan mulai terdengar hhhh…emmmm…hhhhh…sssssshh….hhhmmmm. Sepasang tangan meneruskan gerilyaannya sampai ke pusar Nia. Lalu tangan kanannya mencoba untuk menarik rok Nia ke atas hingga tampak cd berwarna putih mencetak bibir kemaluan Nia yang cembung. Indah terlihat dan menantang siapa saja yang memandangnya.
Hisapan dan jilatan terhenti, sepertinya konsentrasinya telah berubah pada bagian dalam yang tersembunyi dalam cd putih itu. Lalu dengan hati-hati sepasang tangan itu meloloskan cd putih itu ke bawah maka bibir kemaluan yang cembung itu terlihat. Bulu jembut halus terlukis indah di atas nya. Bibir kemaluan yang berwarna merah jambu terlihat seksi dengan tonjolan klitoris (itil)nya.. langsung saja bibir kemaluan itu di jilati dan tonjolan itilnya di sentuh dan ditekan tekan. Desahan kenikmatan Nia terdengar lagi…uhhhhhhh…uhhh……


Wajah cantik itu terlihat sayu, mata yang masih saja terpejam seakan sedang bermimpi terus mengeluarkan desahan kepedasan mirip rintihan…
Satu jari lalu mencoba menerobos liang memek sipemilik jilbab lebar ini…ditusuk dengan perlahan-lahan lalu dikeluarkan lagi lalu dimasukkan lagi terus berulang-ulang…sehingga bibir memek itu semakin lebar terbuka.
Basah pada bibir memeknya tanda rangsangan birahi telah terbakar jauh. Tusukan jemari ditambah hisapan pada itil gadis berjilbab besar ini, semakin membakar birahi. Kedua kaki Nia menegang dan seakan menjepit kepala seseorang yang sedang merangsang birahinya saat itu. Ternyata Nia telah sampai klimaks orgasmenya yang pertama seumur hidupnya baru dia rasakan membuat lemas seluruh sendinya. Lalu pakaian Nia dirapikan kembali oleh orang misterius itu. Dan menghilang dibalik salah satu kamar di rumah itu..
Mata Nia perlahan terbuka, ada perasaan aneh malam itu yang dia rasakan..rasa yang begitu nikmat, wajahnya bersemu merah tanda malu. Nia memeriksa kondisinya dan memegang kelaminnya yang ternyata basah hingga membasahi cd putihnya. Dia kaget dan bangun dari sofa menuju kamar mandi untuk segera membersihkan memeknya yang basah lembab itu.
Di kamar mandi Nia membuka cdnya sambil berjongkok Nia siram dengan air pada selangkangannya. Tersentuh itilnya saat membersihkannya dengan tangan kirinya. Rangsangan birahinya kembali naik…Nia heran, perasaan ini seperti yang ia rasakan saat tidur tadi.
Lalu itil Nia bertambah tegang saat sentuhan jari Nia dilanjutkan untuk yang kedua. Nia terpekik oohhhh…hhh. Nia tidak menghentikan sentuhan jarinya pada itilnya bahkan semakin hanyut dengan sentuhan itu desahannya semakin lama semakin keras…uuhhhh hehhh ohhh…sssshhhhh. Tak hanya di situ tangan satu lagi malah diarahkan ke lubang memeknya, membelai bibir memeknya dan terasa memeknya mulai basah lagi….
Semakin penasaran saja, Nia meneruskan aksinya, jarinya pun akhirnya ditusukkan ke dalam lubang memeknya….rintihan tertahan keluar dari bibirnya yang tipis oohhh…”kenapa terasa nikmat” bathinnya. Tusukan jari di lubang memek semakin lama semakin cepat, bersamaan itu tangan satu lagi mulai membuka gamis atasnya dan membuka cup beha cremnya lalu dengan refleks mulai meremas toket besar nya. Tusukan dengan satu jari beruh menjadi 2 jari karena Nia memasukkan jari keduanya ke dalam lubang memeknya ini membuat matanya membulat terbuka karena kenikmatan yang Nia rasakan. Semakan lama semakin cepat sodokan kedua jarinya. rintihan itu berubah menjadi jeritan tertahan tatkala Nia telah klimaks untuk yang kedua kalinya…Bedanya klimaks pertama Nia rasakan karena sensasi saat dalam keadaan tidur tapi sekarang klimaksnya karena aksi masturbasinya. Lalu setelah bersih-bersih Nia kembali memakai cdnya dan dan menutup cub behanya lalu bergegas keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang tak mampu diungkapkan. Nia masuk ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya dengan fikiran yang membingungkan dengan kejadian malam ini. Hingga Nia tertidur hingga menjelang shubuh.
Saat menjelang Shubuh pintu kamar Nia diketuk oleh seseorang dari luar. Nia terkejut, sambil mengusap-usap mata Nia bertanya, “Siapa?” Lalu menyahut seseorang dari luar, “Ini Tuti, ayo Nia yang manis bangun yuk kita sholat.”. Lalu Nia bangkit dari pembaringan dan segera menuju kamar mandi.
Tuti dan Nia adalah saudara sepupuan. Bodi Nia sangat bagus. tubuh ramping yang selalu tertutup dengan busana muslimah menyimpan tubuh seksi yang sangat menggoda bila dibuka. Gunung kembar bak buah pepaya mengkal dengan puting merah jambu. perut datar dan lekukan pinggang yang seperti gitar spanyol. Belum lagi dengan memeknya yang kemerah-merahan lebih tepatnya merah jambu dengan itil yang agak menonjol kedepan. ada rambut pubis halus di atasnya sehingga menambah seksi saja bila dilihat.
Tuti sebenarnya tidak kalah cantik, Tuti dan Nia sama-sama cantik. Toket dan memek imbanglah bila dibanding kan keduanya. hanya Tuti lebih tinggi sedikit dibanding Nia. Mereka adalah gadis-gadis berjilbab yang menyembunyikan kecantikan alami mereka. Pagi ini mereka rencana jalan-jalan dan belanja.
Nia sudah semalaman menginap dirumah saudara sepupunya ini sementara memang hanya mereka berdua saja yang ada di dalam rumah. Papa dan mama Tuti sedang mengunjungi Neneknya di Bandung.

Saat Nia mandi, Nia teringat dengan kejadian malam tadi. Nia bertanya-tanya dalam hatinya, apakah kejadian semalam itu hanya mimpi? Lalu Nia menggosok giginya yang putih dan dilanjutkan dengan membersihkan kulitnya dengan sabun mandi. Saat Nia menyabuni toketnya yang menggantung indah itu, Nia merasakan sensasi nikmat tatkala menyentuh putingnya, Nia agak lama menyabuni toket mengkalnya….lalu tangan yang satu lagi membersihkan memeknya yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Nia mulai mendesah nikmat tatkala sabun itu menyentuh memek dan itilnya. Sesekali sabun itu dimasukkan ke dalam lubang memeknya yang sudah mengembang merekah karena gejolak birahinya. ehhh…hhhh uhhhh… nikmat sekali…erangnya. Tiba-tiba pintu kamar mandi diketuk oleh Tuti. “Nia? koq lama banget nich mandinya? waktu shubuh nich..ayo cepetan.” Lalu Nia dengan gemetar menjawab eh iiyyaaa…sebentar lagi Nnia siap.” Uh..makinya, kejadian ini jadi tertunda dan NIa terpaksa mempercepat mandinya.
Pukul 09.00 mereka bersiap-siap untuk jalan-jalan dan belanja mereka, Nia dan Tuti terlihat seperti adik dan kakak saja sangat akrab bergandengan tangan. Sesekali Tuti menggelitiki Nia saat bercanda dadn Nia pun tertawa kegelian. Kadang tak sengaja gelitikan itu membuat dada montok Nia tersentuh dengan lengan Tuti, ntah kenapa Nia berubah wajahnya memerah malu..mungkin birahinya naik lagi. Nia akhirnya mengatakan cukup dech main-mainnya.. dan Nia memandangi Tuti dengan tatapan yang agak berbeda. Nia seakan membandingkan fisiknya dengan fisik Tuti yang walau tertutup dengan jilbab lebarnya tapi Keindahan tubuh Tuti tetap tampak dari luar pakaiannya. Tutu memanggil Nia dan bertanya “koq bengong”. Nia pun akhirnya tersadar dari fikiran ngeresnya. “oh ngga apa koq”.
Seharian mereka belanja dan barang belanjaannya pun cukup banyak. Terlihat Nia udah kelelahan seharian jalan dan belanja bersama Tuti.
Mereka berdua sampai dirumah malam hari sekitar pukul 22.00, lalu mereka mandi. Selesai mandi mereka masuk ke kamar masing-masing dan Nia merebahkan tubuhnya yang sangat kelelahan sehabis belanja.
Jam berdentang menunjukkan waktu 23.00 saat itu dan Nia udah terlelap dalam tidurnya.
Pintu kamar Nia perlahan terbuka, sepasang mata kembali memperhatikan tubuh Nia yang hanya memakai baju tidur tanpa menggunakan beha dan cd dari balik pintu. Lalu mengendap endap masuk dan memperhatikan Nia yang memang telah pulas tidur. Terdengar dengkuran halus dan nafas yang teratur. Nia punya kebiasaan kalau udah bobok, susah dibangunin bila terlalu letih. pemilik sepasang mata misterius ini melakukan aksi yang serupa dengan kejadian malam kemarin yaitu ingin membangkitkan birahi gadis aktivis ini.
Malam ini agak berbeda, karena hal yang pertama dilakukannya adalah merabai betis dan paha Nia. dengan halus kaki Nia diraba dan diciumi serta dijilat dengan hati-hati..rambut-rambut halus pada betis dan paha Nia tegak dan pori-pori kulitnya pun meremang.
Betis, paha, lalu mengarahkan ciuman dan jilatannya pada lipatan paha yang ternyata sudah basah membayangi celana luar Nia yang tidak ber cd itu. Lalu membuka perlahan celana itu dan setelah celana dengan gampangnya terbuka maka tampaklah memek yang mengembung indah dengan itil yang mulai mengeras.
Dengan hati-hati agar Nia tidak terbangun dari tidurnya, maka si misterius ini mengusap bibir memek Nia yang indah ini, merabainya dengan halus sehingga Nia mengeluarkan desahan-desahan. Agak lama itilnya disentuh-sentuh dan dipilin-pilin lembut sehingga erangan Nia terdengar. Si misterius ini juga dengan hati-hati membelai memek dengan jari yang membelah bibir memek Nia. Lalu dihisaplah itil Nia yang sudah sangat mengeras. Nia tetap tampak dalam kondisi tertidur, hanya desahan-desahan saja yang keluar dari bibir sensualnya.
Desahan-desahan erotis Nia makin menjadi-jadi, disertai erangan kenikmatan tatkala itilnya dipilin-pilin oleh simisterius ini. memek yang menggembung ini semakkin terbuka merekah berwarna merah jambu.
Indah sekali terlihat semakin mempesona. Wajah Nia yang cantik makin bertambah ayu dengan desahan desahan nikmat itu..lubang memek itu semakin basah saja..suara desahan itu uuuhhh..hhhhehhhh…ohhhh….ssshhhhhhmmm…..
sesekali sang misterius itu memperhatikan wajah Nia yang ayu sambil tersenyum…
Lalu melanjutkan aksinya dengan perlahan memasukkan sebuah jarinya ke dalam lubang memek Nia yang membuat Nia semakin resah tidurnya…
Terus jari tersebut diam sebentar, dan kemudian dilanjutkan kembali sambil menusuk-nusuk pelan.
Itil Nia semakin tegang saja dan memeknya semakin basah saja..piyama Nia lalu di singkap dngan membuka kancing bajunya. Tersembullah bukit putih halus dengan rambut-rambut halus disekitarnya menambah kecantikan bukit kembar Nia.

Di sentuh puting yang telah mengeras sejak tadi. dijilati dengan halus beberapa kali. Tetap saja Nia tidak terbangun. Nia mengerang birahi, mendesah, mendesah, dan mendesah kulit halus toketnya terus diremas, sehingga putingnya makin menegang keras.
Lalu setelah dirasa cukup, maka sang misterius kembali melihat memek Nia yang semakin basah saja.
Kemudian dia mengulangi lagi untuk mengemut itil sang gadis cantik ini. uuuhhhh…desahan nikmat Nia semakin menjadi jadi.
Kembali jarinya disusupi kedalam lubang memek Nia yang sangat basah itu semakin dalam dikeluarkan dimasukkan lagi begitu seterusnya. Tak berapa lama nafas Nia sudah sangat tidak beraturan Dan Nia menegang tanda klimaks birahinya berakhir..aaahhhh…tubuh Nia melemas
Beberapa saat sang misterius ini memandangi wajah di depannya dengan tersenyum..lalu keluar dari kamar Nia..
Nia terbangun dari tidurnya..terkejut karena pakaiannya terbuka.
Nia heran, koq bisa bajunya terbuka. Diperhatikan tubuhnya yang seksi menggoda itu dengan puting yang mengeras dan memek yang masih basah. Lalu tangan kirinya mencoba menyentuh puting kirinya yang masih tegang ohhh…nafas Nia tersengal. Nia heran dengan dirinya sendiri.
Lalu tangan kanannya pun memegang bagian bawah tubuhnya yaitu memeknya,basah, dan itilnya menegang..
Nia memerem melekkan matanya tatkala tangannya sudah membelah bibir memeknya..
Nia sang gadis jilbaber ini tak kuasa membendung birahinya..
Kemudian Nia masukkan jarinya ke dalam lubang memek yang telah merekah itu, ditusuk-tusukkan jarinya, mata gadis yang kesehariannya berjilbab ini mendelek membulat karena merasakan memeknya dirojok2 dengan jarinya. Toketpun kembali diremas-remas olehnya.
Tanpa diketahui oleh Nia, aksi masturbasinya ternyata sedang diperhatikan dari lubang kunci oleh si misterius ini..Dengan tersenyum terus memperhatikan tubuh Nia yang telanjang sedang memuaskan syahwat birahinya sendiri. Sang Misterius ternyata sangat bernafsu dengan kejadian di dalam kamar Nia, Diapun mendesah-desah sambil meraba-raba bagian-bagian tubuhnya.
Nia sampai menungging-nungging merasakan kenikmatan dunia yang dirasakan olehnya saat ini.Kedua jarinya telah tertanam dalam lubang memek merah jambunya…Nia kelihatan seperti wanita binal dalam mengaduk-aduk memeknya yang sensasinya begitu dahsyat.
Nia berteriak-teriak tatkala klimaksnya sampai…ohh accgggrrrr….dan jarinya terus dipompa secepat-cepatnya…posisi Nia sekrang ini dalam keadaan telungkup. Dan kocokannya semakin lama makin melemah dan kemudian desahan lepas pun hilang. Nia merasakan lemas sekali..Barusan Nia memompa birahinya dengan sejadi jadinya..
Nia Kemudian tertidur…

Sang misterius menghilang dari belakang pintu kamar Nia.
Nia terbangun di malam hari sekitar jam 02.00 dini hari. Nia merasa haus, dan bergegas bangun untuk pergi ke dapur. Pakaian yang berserakan di tempat tidur lalu dipungutnya dan kemudian dipakainya. Sampai di dapur Nia mengeluarkan air minum yang ada dikulkas dan segera diseruput minuman dingin tersebut dan lepaslah dahaganya. Lalu Nia duduk di meja makan dekat dapur. Sambil menyeruput air lagi, Nia memikirkan kejadian demi kejadian semenjak Nia menginap di rumah sepupunya yang juga seorang jilbaber seperti dirinya.
Nia merasa heran, koq bisa dia mengalami sensasi dahsyat ini?
Selama ini Nia tidak pernah terlintas punya fikiran kotor di dalam otaknya tapi.. dalam dua malam ini dia merasakan keanehan.
Keanehan yang didapat dalam tidur nyenyaknya sehingga mengalami orgasme.
Tapi malam ini..saat terbangun, kenapa pakaian Nia terbuka semua? Apakah syahwat remajanya sebegitu dahsyatnya?Sehingga tanpa sadar Nia membuka sendiri pakaiannya? Semenjak orgasme saat tertidur malam kemarin. Nia merasa syahwatnya meledak-ledak. Ternyata organ-organ sensitif Nia sudah sangat sensitif untuk dijamah. Nia menerawang jauh..malu rasanya mengingat kejadian yang telah terjadi. Nia adalah seorang gadis berjilbab yang selama ini selalu menjaga hatinya terhadap hal-hal semacam ini. Tapi dua malam ini telah mengubah diri seorang Nia.
Nia yang dikenal oleh teman-teman kampusnya sebagai seorang aktivis yang menjaga pergaulannya ternyata hari ini telah mengubah Nia menjadi gadis binal dengan sex swalayan. ah…desahan Nia ketika mengingat kejadian ini.
Nia bangkit dari kursinya hendak kembali menuju kamarnya. Ingin memikirkan kejadian ini sambil berbaring di kasur empuk dikamarnya.
Ketika melewati kamar Tuti, Nia terperanjat dan kaget. Nia mendengar suara-suara aneh yang berasal dari Tuti.
Nia dengan pelan-pelan mendekati pintu kamar Tuti. Nia semakin penasaran karena suara semacam itu tak mungkin Nia lupa dengan bentuk suara itu.
Dengan pelan-pelan mendekati pintu kamar Tuti. Nia semakin penasaran karena suara semacam itu tak mungkin Nia lupa. Nia sangat kuatir dengan Tuti. Apa selain kami berdua ada orang lain dirumah ini? Da orang itu sedang mengganggu Tuti? Juga pernah menggangguku?bathinnya. Nia mencoba mendekati pintu kamar itu. Nia langsung mengintip lewat celah lubang pintu apa yang terjadi.
Ah…Nia kaget, terkejut dengan kejadian yang ada di dalam kamar Tuti saudara sepupu Nia yang juga seorang jilbaber.
Lalu Nia mencoba mengintip lagi..ohh? Sedang apa Tuti? Nia terperanjat. Nia menyaksikan dari lubang kunci kamar Tuti kejadian yang….ooohhhhh?????? Tuti di atas ranjang…tanpa busana….telanjang. Tubuh bugil Tuti memperlihatkan kulitnya yang kuning langsat, cantik, toket besar mirip melon bergantungan kembar…Terlihat wajah Tuti yang cantik itu sedang meringis seperti orang yang kepedasan.
“oooughgh…yeahhhhhhhuhhhhh…hmmmmmm…yaaaa…uuhhhh…shhhsssssss… “ Perut rampingnya tanpa lemak, pinggulnya yang indah…..dan Nia merasa tegang sekujur tubuhnya menyaksikan adegan yang ada di dalam kamar Tuti.

Mengapa tidak? Tuti yang tanpa busana sedang meremas-remas toket gedenya dengan keras, terlihat bekas kemerahan pada kulit toketnya. puting yang kecokelatan terlihat sangat tegang menantang dan dipilin-pilin dengan keras..tampak desahan-desahan Tuti yang dapat mengundang birahi…
Nia sangat terkejut dengan pemandangannya di sekitar kelamin Tuti…Apa itu? bathin Nia. Ada benda panjang yang menusuk-nusuk lubang memek Tuti. Dan ketika Nia memperhatikan lebih lama Nia bisa mengenal benda itu. Ohhhh…Tuti?Nia melenguh…Takut dan takjub…benda itu adalah timun yang agak besar dan panjang sedang merobek-robek atau lebih tepatnya menyodok-nyodok lubang memek Tuti…
Ternyata Tuti yang seorang aktivis jilbaber ini tampak sedang melakukan masturbasi dengan timun besar… Nafas Nia tersengal sengal. Tanpa disadari Nia, dirinya juga ikut terangsang dengan adegan yang diperagakan oleh Tuti saudara sepupunya yang sama-sama aktivis di kampusnya.
Pandangan Nia tak lepas dari memek Tuti yang menciut ke dalam tatkala timun itu disodok masuk ke lubang memek tuti dan mengembung keluar tatkala timun itu ditarik keluar.
Semakin tersengal-sengal nafas Nia..Dan Nia secara refleks membuka piyamanya bagian depan dan meraba-raba puting susunya. Dan tangan satu lagi merogog memeknya…Nia memang tidak percaya saudara sepupunya ternyata melakukan hal seperti ini…
Terlihat Tuti sudah berkali-kali orgasme, tapi tetap aja timun itu tidak berhenti menyodok lubang memek Tuti.. Nia merasa heran juga dengan stamina Tuti, Tuti berteriak histeris setiap sampai pada klimaksnya. Sepertinya sudah sampai lima kali Nia melihat Tuti orgasme…
Nia pun tak mampu membendung orgasmenya sampai dua kali menyaksikan adegan Tuti yang begitu menggairahkan…
Nia menjadi terangsang melihat tubuh Tuti yang tanpa sehelai benangpun yang menutupinya terlihat. Tetek atau toketnya yang menggunung mirip buah melon itu dapat membuat Nia grogi.
Nia tanpa menyadari kalau Nia telah menyukai bentuk fisik seorang wanita, dan wanita itu adalah sepupunya sendiri…ohh…akhirnya Nia telah klimaks untuk yang ke 4 kali…Sepertinya Tutipun telah menyelesaikan permainan seks swalayannya..
Nia tergesa-gesa masuk ke dalam kamarnya sendiri. Kemudian tertidur hingga pagi.
Di pagi yang cerah Nia dan Tuti duduk-duduk di ruang keluarga. Dengan kondisi fresh setelah sarapan pagi mereka berdua bercerita di ruang tengah itu. Tuti bertanya apakah Nina betah tinggal di rumahnya. terus bertanya tentang 2 malam ini nyenyak ngga tidurnya. Nia bingung juga menjawabnya. Nia tidak pernah bisa berbicara bohong.
Nia sebenarnya ingin sekali menanyakan tentang hal yang terjadi semalam.
“ada apa Nia?” Tuti bertanya.
“mmm, ngga ada apa2.” Jawab Nia bingung.
“Tuti Lihat Nia menyembunyikan sesuatu? Ayo katakanlah Nia.”
” Begini Tuti. mma af sebelumnya…
“Aku… aku…” Nia tergagap.
Tuti mendekatinya, dengan suara lembut kemudian berkata,”Jangan takut katakanlah Nia.”
“Maaf Tuti, Nia…Ni..a, melihat Tuti semalam sedang….”
“Ha? Apa Nia?”
“Kamu Tuti, kamu sedang…ngewe ama timun…”Akhirnya Nia mampu meneruskan ucapannya.
“Oh?”Tuti gelagapan, ternyata Nia telah melihat rahasianya.
Tuti mencoba tenang. Lalu Tuti semakin mendekat ke Nia.
Lalu tangannya merangkul kepala Nia. Kedua gadis cantik dan seksi yang sedang menggunakan jilbab lebar itu sangat dekat sekali. Tuti kemudian mencium bibir Nia. Nia kaget sehingga mencoba menarik diri. Ciuman kedua bibir itu terlepas.
“Kenapa Nia?” Protes Tuti. “Maaf Tuti.” Kita…
“Nia…Tuti tahu koq kalau Nia juga punya syahwat yang sama dengan Tuti. Syahwat kita sangat besar…” Tuti terus merapat ke tubuh Nia, lalu menyentuh toket Nia yang masih tertutup gamis dan jilbab itu. “Jangan Tuti kita…”
Tapi Tuti terus saja meremas toket Nia yang besar itu yang seperti buah pepaya itu. Nia ternyata tidak menepisnya. Tampaknya Nia menjadi ragu dengan dirinya sendiri..Remasan-remasan tangan Tuti semakin lama semakin membuat Nia terbakar gejolak birahinya. Nia tampak gemetar. Tuti kembali mencoba mencium bibirnya. Semula Nia diam saja. Lama kelamaan secara naluri Niapun ikut membalasnya.

Nia sudah lupa dengan segalanya, jilbabnya, komitmen menjaga kehormatannya. Nafsunya sudah sampai ke ubun-ubun. Nia ditelanjangi oleh Tuti, Seorang jilbaber seperti Tuti ternyata menjadi buas dalam urusan seks. Kembali toket Nia yang besar itu diremas, puting Nia yang berwarna merah jambu itu diisap oleh Tuti bergantian kiri kanan. Tampaklah tubuh mulus Nia yang menggoda pandangan mata siapapun yang memandangnya.
Kini Tuti yang cantikpun melepaskan semua pakaiannya hanya jilbab yang masih dipakainnya.
“Ayo Nia..sentuhlah tetekku..kamu suka khan?” Nia ragu, tapi tangan Nia digenggam oleh Tuti. Lalu diarahkan untuk memegang toket Tuti. Nia akhirnya mulai memegang dan meremas toket Tuti. Mereka bersama saling memegang toket lawannya. Sambil berciuman, walau agak kaku, tapi lama-lama mereka jadi terbiasa. Saling melilit-lilit lidah, menghisap air liur, seakan rasa jijik telah hilang bagi mereka berdua.
Terlihat mereka sambil berguling-guling, masih berciuman dan meremas toket.
Kini Tuti yang cantikpun melepaskan semua pakaiannya hanya jilbab yang masih dipakainnya.
“Ayo Nia..sentuhlah tetekku..kamu suka khan?” Nia ragu, tapi tangan Nia digenggam oleh Tuti. Lalu diarahkan untuk memegang toket Tuti. Nia akhirnya mulai memegang dan meremas toket Tuti. Mereka bersama saling memegang toket lawannya. Sambil berciuman, walau agak kaku, tapi lama-lama mereka jadi terbiasa. Saling melilit-lilit lidah, menghisap air liur, seakan rasa jijik telah hilang bagi mereka berdua.
Terlihat mereka sambil berguling-guling, masih berciuman dan meremas toket.
Nia dan Tuti saling bercumbu dalam keadaan telanjang tapi jilbab besar mereka tetap tidak dilepas. Toket Nia yang seperti Buah pepaya mengkal itu terlihat merah karena diremas dengan kuat oleh Tuti saudara sepupunya, dihisap dengan rakusnya sesekali dicupang. Nia menjerit gemetar, merasakan sensasi yang begitu dahsyat.
Nia pun juga melakukan hal yang sama, menarik puting payudara Tuti yang mancung karena tegang. Tuti seperti sudah berpengalaman dengan seks tak berhenti sampai disitu. Tuti menjilati leher Nia sambil menyibakkan jilbab Nia hingga keleher. Tangan yang satu terus meremas toket Nia yang besar itu, sedang tangan yang lainnya bergerilya ke pusat ke pubis lalu mencari itil Nia yang sudah sangat mengeras.
Nia menjerit “Aduh!” karena terkejut birahi saat tangan Tuti menyentuh Itilnya. Memek Nia sudah sangat basah. Hanya sebentar ternyata Nia telah sampai pada orgasmenya yang pertama di pagi ini. Nia terlihat lemas sambil merasakan klimaksnya yang sudah datang.
” Ayo Nia. mainkan memekku!” Lalu Nia memandang ke bahagian bawah tubuh Tuti. Terlihat bulu jembut yang agak lebat. Ternyata Tuti jarang sekali mencukur bulu jembutnya. Nia terpesona melihat pemandangan ini. Birahinya naik kembali.
Tangan dan lidah Nia dengan nakal menyusuri lembah memek Tuti yang walau tertutup bulu jembut, tetap memeknya sangat indah dibalik jembutnya. Warna kemerahan dengan itil yang mencuat ke depan ereksi. Nia emut itil Tuti, Tuti menggelinjang dengan mengangkat pantatnya. Saat itu Tuti sambil berbaring telentang. Dengan leluasa Nia menjilati itil dan lubang memek Tuti yang telah mengeluarkan lendir yang cukup banyak.
Terasa asin dirasakan Nia, tapi lama kelamaan Nia menjadi terbiasa. Nia mencoba memasukkan dua jarinya ke dalam lubang memek Tuti, karena Nia yakin dua jarinya beklumlah sebesar timun yang dimasukkan Tuti ke dalam memek Tuti semalam. Tuti menggeliat dan menjerit jerit kenikmatan.
“ya….oh…iyaaa Nia betul Niaa….. eennn…naaakk oughhhh…yeaahhhhhh…. uuuhhh ouchhh….”
Erangan Tuti menjadi-jadi…Tusukan dua jari Nia yang bertubi-tubi telah membuat Tuti menegang kejang…sangat erotis sekali pemandangan ini…Tuti yang masih menggunakan jilbab lebarnya melengkungkan badannya dengan nafas tersengal Tuti telah dilanda birahi yang sangat dahsyat sehingga telah sampai pada klimaks pertamanya..juga pemandangan Nia yang juga masih menggunakan jilbab yang sudah basah dengan keringat mereka berdua dengan kepala Nia yang berjilbab itu dijepit oleh paha Tuti yang sudah klimaks itu.
Tuti mmemeluk Nia dan Nia pun memeluk Tuti. Lalu Tuti mengajak Nia ke dapur dan ternyata mereka melanjutkan kembali aksi mereka sebelumnya. Didapur Nia dibaringkan oleh Tuti di atas meja makan, lalu Tuti menjamah tetek Nia yang besar lalu di emot dan diremas-remas, Nia telah naik lagi birahinya, menggeliat di atas meja makan “hmmmm…mmmmhhhh….ssshhhhhhht….uhsssshhhhh…”
selang tak berapa lama Tuti telah membuat lubang memek Nia basah karena mulut Tuti sudah menyerang itil Nia dan menjilatinya.Karena sudah basah sekali Tuti membuka kulkas yang ada di dapur lalu mengambil buah timun yang cukup besar. Nia tidak memperhatikan Tuti saat itu. Tangannya sibuk meremas-remas susunya sendiri, juga menekan-nekan itilnya sendiri.
Tuti kemudian mendekat ke arah Nia, lalu mencium bibir Nia yang tipis menggoda. Sangat buas ciuman mereka. Kemudian Tuti kembali meraba paha Nia sampai pada kemaluannya, Tuti menggigit-gigit pelan itil Nia. Sambil tangan kanannya mengarahkan buah timun itu ke arah selangkangan Nia.

Mencoba menusuk lubang memek Nia. Mata Nia melotot ketika merasakan ada benda tumpul yang akan mendesak lubang memeknya. Nia berteriak “Tuu..ti…aa..pa ii..niiii.” Tuti tetap meneruskannya mendorong timun itu… “Aaduuuhhh saaakiiit Tuti…aaaaaaaa….” ternyata timun itu sudah merobek selaput dara Nia.
Tuti menghentikan sodokan timun ke memek Nia. Tuti menekan itil Nia agar hilang rasa sakit Nia menjadi horny. Sambil tangan kirinya meremas toket Nia yang sudah mengkilat karena keringat… Lalu perlahan lahan rasa sakit itu hilang lalu Tuti dengan perlahan mulai memompa buah timun yang cukup besar itu di lubang memek Nia.
“oooohhhhh…ouughhhh…hehhhhhhehhh ohhmmmm mmmmmmhhh…”
Tuti tersenyum melihat sepupunya yang cantik berjilbab ini telah merasakan kenikmatan pompaan buah timun di memeknya. “Gimana Niaaah? enak khan?”
Nia tak mampu berbicara Nia hanya mengangguk saja sambil mendesah desah…
Tuti terusmenyodokkan buah timun itu ke dalam memek Nia. Lalu Tuti ikut naik keatas meja makan yang kokoh itu sambil mengangkangi wajah Nia yang berbaring telentang. “Ayo Nia jilatin memek Tuti ya..?” Nia pun menjilatinya sambil sesekali mendesah desah kenikmatan.
Lalu tanpa melepaskan timun yang berada di lubang memek Nia, Tuti kembali turun lalu membuka kulkas dan mengambil timun satu lagi. kemudian naik ke meja makan sambil mengangkangi wajah Nia. Tuti sebelumnya memberikan timun itu ke Nia. “Nia, colokin sama ini ke memek Tuti ya…” Dan Nia pun akhirnya memasukkan buah timun itu ke dalam memek Tuti. Mereka berdua mendesah nikmat dan menjerit-jerit ketika masing-masing lubang memek mereka disok buah timun besar itu. mereka saling memompakan timun yang ada ditangannya ke dalam lubang memek sepupunya. jeritan nafsu terdengar diruang dapur itu.
Untungnya rumah Tuti itu kedap suara sehingga tetangga takkan pernah bisa mendengar jeritan horni mereka. Buah timun itu di aduk aduk dalam lubang memek mereka…Nia telah menyemprotkan cairan klimaksnya yang kedua sehingga timun itu semakin licin aja bergerak begitu juga Tuti junga mengalami orgasmenya yang ke dua..mereka menjerit-jeritt mendapat klimaksnya….selang tak berapa lama mereka pun sama-sama terbaring lemas. Tuti brbaring di samping Nia sambil tersenyum puas dan Nia pun memaksa tersenyum agak malu rasanya…
Nia dan Tuti kemudian masuk ke kamar mandi sambil membawa timun di tangannya. Mereka hendak mandi setelah bergumul di atas meja makan di ruang dapur tadi. Saat di kamar mandi Nia dan Tuti yang masih memakai jilbab lebar saja tanpa pakaian itu lalu melepaskan jilbabnya. Mereka berdua mandi. Tuti yang memiliki tetek besar yang montok mirip melon dengan puting kecil berwarna cokelat muda yang cocok dengan warna kulitnya yang kuning langsat memandangi tubuh Nia yang memiliki tetek yang juga besar mirip pepaya mengkal dengan puting merah jambu yang sedang membasuh tubuhnya dengan air. Tuti mendekat ke arah tubuh Nia, lalu memeluk tubuh Nia dan bibir mereka bertemu saling berciuman. Nia telah banyak belajar dari Tuti cara berciuman yang hot. lidah mereka salang memilin bertukar-tukar air ludah, sesekali menyedot lidah pasangannya. Sambil kedua tangan mereka saling meremas-remas tetek didepannya. Puting Nia dan Tuti mengeras kembali karena remasan remasan nikmat itu. kadang-kadang remasan-remasan itu menjadi seperti meremas saat membilas kain cucian.
Desahan-desahan keluar dari bibir mereka berdua.” ohhh..ohhh…ouhgghhhh… yah..yahh.yahhhh….emmmmmhhhhhh…..”
Desahan-desahan itu menggema diruangan kamar mandi yang agak besar itu. Tak tahan lama-lama berdiri dengan rangsangan birahi, Nia dan Tuti kemudian berbaring membentuk posisi 69. Terjadi aksi jilat menjilat di area memek mereka. menekan nekan itil dengan jari sambil gigit menggigit kecil pada itil pasangannya. Nia dan Tuti berbarengan orgasme pertamanya…
Kemudian mereka berdiri kembali dan mulai saling menyabuni tubuh di depannya Nia menyabuni tubuh Tuti dan Tuti menyabuni tubuh Nia. Kembali birahi mereka berdua naik tatkala aksi menyabuninnya di area memek. Sambil menggosok-gosok klitoris mereka bersama saling memasukkan jarinya ke dalam lubang memek di depannya.
Rintihan Tuti telah terdengar bersahutan dengan rintiahan Nia. Kedua saudara sepupuan yang selalu menggunakan jilbab lebar ini ketika keluar rumah, ternyata menyimpan libido yang dahsyat.
Sekarang jari-jari mereka telah masuk ke dalam lubang memek, mereka mengorek-ngorek lubang memek di depannya…
“yaaaaakkk…yaaa… terus Tutiiii….” erang Nia yang sudah menjadi budak nafsu birahinya.
Tuti melepaskan dirinya dari Nia yang sudah sangat bernafsu. Terlihat Nia agak kesal, akan tetapi kesalnya sirna ketika mengetahui Tuti ternyata mengambil timun yang sebelumnya mereka letakkan di bibir bak mandi.
“Nia…ayo duduk!” Nia pun mengikuti perintah Tuti. Nia kemudian berbaring. Kemudian Tuti sambil berjongkok mengarahkan buah timun yang cukup besar itu ke lubang memek Nia.
“Ahhhh…” Jeritan tertahan Nia terdengar saat timun itu mulai memasuki memeknya. Pas mentok masuknya buah timun itu ke lubang memek Nia, ternyata masih menyisakan setengah dari buah timun itu diluar memeknya. Tutipun mengangkangkan pahanya dan ikut memasukkan sisa timun yang keluar dari lubang memek Nia ke dalam lubang memek Tuti. Jeritan Tuti juga terdengar saat timun masuk dan mentok kena rahim Tuti.
Posisi mereka saling bersatu, lalu mereka saling menggoyangkan pinggul maju mundur. memaju mundurkan pinggul mereka sesekali menempel kedua memek merka kemudian menjauh lalu menempel lagi bak pasangan ngentot.
Desahan-desahan mereka semakin jelas terdengar. tangan keduanya terus meremas tetek di depannya sedang bibir mereka saling melumat.
Semakin cepat goyangan maju mundur mreka terhadap timun itu. Sesekali goyanganya berputar-putar…
“seerrrrr seerrrrr…. ahhhhhhhhhhhhhhh……..” akhirnya memek mereka saling merapat satu sama lainnya dan mereka merasakan kembali orgasmenya untuk yang ke sekian kalinya…
Sepanjang hari dan malam mereka terus saja mengumbar nafsu dan beberapa jam mereka beristirahat ketika sangat capek. terbangun dari tidurnya mereka mengulangi kembali….seminggu dirumah Tuti saudara sepupunya, Nia selalu ngentotin timun bersama Tuti.
Nia tidak tahu siapa sebenarnya yang menjdari sang misterius yang pertama sekali telah membangkit birahinya…
Tutilah sebenarnya sang misterius itu. Tuti memang telah merencanakan sejak lama untuk bisa bermain cinta dengan Nia.
Rahasia sang misterius tyetap tersimpan. Tuti telah mampu menjadikan NIa tergila-gila ngeseks dengan timun bersamanya…

No comments:

Post a Comment